Berikut Beberapa Contoh Peristiwa Alam Yang Terkait Dengan Fluida
Peristiwa
atau fenomena di alam yang berkaitan erat dengan fluida antara lain fenomena
angin dan fenomena terjadinya tsunami, berikut ini adalah penjelasannya:
1. Fenomena
Angin

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh
rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara (tekanan tinggi ke
tekanan rendah) di sekitarnya.
Apabila dipanaskan, maka udara memuai. Udara yang
telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi,
tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin disekitarnya
mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih
berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara menjadi panas lagi dan naik
kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan
konveksi.
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari
lainnya. Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup. Di
siang hari, angin bergerak lebih cepat bila diandingkan dengan malam hari.
Sedang angin darat dan angin laut terjadi karena
perbedaan tekanan udara antara permukaan laut dan daerah daratan di sekitar
pantai. Sebagai akibat adanya sinar matahari yang meninari kawasan tersebut.
2. Peristiwa
Terjadinya Tsunami

Tsunami adalah istilah dalam bahasa Jepang yang pada
dasarnya menyatakan suatu gelombang laut yang terjadi akibat gempa bumi
tektonik di dasar laut. Magnitudo Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar
antara 1,5-4,5 skala Imamura, dengan tinggi gelombang Tsunami maksimum yang
mencapai pantai berkisar antara 4 - 24 meter dan jangkauan gelombang ke daratan
berkisar antara 50 sampai 200 meter dari garis pantai.
Berdasarkan Katalog gempa (1629 - 2002) di Indonesia
pernah terjadi Tsunami sebanyak 109 kali , yakni 1 kali akibat longsoran
(landslide), 9 kali akibat gunung berapi dan 98 kali akibat gempa bumi
tektonik. Dan yang terakhir terjadi adalah di Aceh dan kawasan pantai selatan
Yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah :
gempa yang terjadi di dasarkan laut, kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km,
magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 skala Richter, serta jenis pensesaran
gempa tergolong sesar naik atau sesar turun. Hal diatas yang memicu terjadinya
tsunami di daerah Kepulauan Seram, Ambon, Kepulauan Banda dan Kepulauan Kai.
Gempa yang menimbulkan tsunami sebagian besar berupa
gempa yang mempunyai mekanisme fokus dengan komponen dip-slip, yang terbanyak
adalah tipe thrust (Flores 1992) dan sebagian kecil tipe normal (Sumba
1977).Gempa dengan mekanisme fokus strike slip kecil sekali kemungkinan untuk
menimbulkan tsunami.
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang
menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa
bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah
akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami
diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan
dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan
kesetimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya
aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar
yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi
atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng
samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Kejadian gempa bumi yang menimbulkan gelombang tsunami
sehingga menyapu sejumlah negara dan menimbulkan korban jiwa puluhan ribu jiwa,
bermula dari pergeseran lempeng bumi pada lapisan litosfir di bawah laut.
Pergeseran lempeng tersebut terjadi akibat pertemuan lempeng Australia di
bagian Selatan dengan Lempeng Euroasia di bagian Utara. Pertemuan antarkedua
lempeng tersebut menimbulkan salah satu lempeng terdorong ke bawah.
Pergeseran lempeng menimbulkan getaran yang disebut
gelombang seismik. Gelombang tersebut bergerak ke segala arah menjauhi sumber
getaran di dalam bumi. Ketika gelombang tersebut mencapai permukaan bumi, maka
getarannya menimbulkan kerusakan, dan sangat dipengaruhi kekuatan dan jarak
dari sumber gempa.
Gerakan vertikal dari dasar laut akan menaikkan atau
menurunkan air yang berada di atasnya. Kejadian itu akan mendorong gelombang
bergerak keluar. Gerakan yang semula tidak terasa dari dalam laut, tiba-tiba
muncul sebagai tsunami yang menghantam pinggir pantai.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta
runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat
menghasilkan tsunami. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang
jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi
mega tsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Lucky Club Casino Site Review - Lucky Club
BalasHapusLucky Club Casino Review: Get a 100% bonus up to $250 with exclusive VIP packages! Rating: 4.5 luckyclub · Review by LuckyClub.live